Halaman

Senin, 09 Agustus 2010

Film Pengkhianatan G 30 S/PK

Hingga menjelang kebangkrutan rezim Orde Baru di tahun 1998, film Pengkhianatan G 30 S PKI adalah menu wajib yang selalu diputar di setiap tanggal 30 September di TVRI juga seluruh televisi swasta. Film berdurasi 4 jam lebih ini disutradarai oleh sutradara handal Indonesia Arifin C. Noer. Menampilkan Umar Kayam sebagai Presiden Soekarno dan Amaroso Katamsi sebagai Mayor Jendral Soeharto, film kolosal yang diproduksi tahun 1984 itu adalah film termahal pada masanya, dan mungkin juga film yang terbanyak ditonton masyarakat.

Hingga saat ini peristiwa Gerakan 30 September masih menyisakan sejumlah kontroversi dan luka sejarah. Misteri pembantaian terhadap orang-orang yang dituduh sebagai simpatisan PKI tetap belum terungkap. Selain itu siapa pihak yang harus bertanggung jawab di balik tragedi itu juga masih belum jelas. Ada banyak versi beredar simpang siur di masyarakat mengenai siapa di balik peristiwa yang tercatat dalam sejarah kelam perjalanan bangsa ini.

Ada yang berpendapat bahwa Amerika ada di balik peristiwa ini. Alasannya adalah jelas, di era perang dingin kedekatan Indonesia dengan Rusia adalah sesuatu yang tidak diinginkan Amerika. Indonesia dengan jumlah penduduk yang besar adalah suatu ancaman, bila Indonesia sudah berada di bawah komunis, maka Asia Tenggara tinggal menunggu waktu. Amerika tidak menghendaki hal ini maka itu disusunlah skenario untuk menggulingkan Presiden Soekarno.

Versi kedua menyebutkan Soekarno yang ada di balik peristiwa ini. Atau setidaknya, sejak awal Soekarno tahu tetapi membiarkannya karena sikapnya yang tidak suka terhadap jenderal-jenderal kanan pimpinan AH Nasution. Banyak perwira tinggi TNI mempercayai pandangan ini. Ada juga versi yang menyebutkan bahwa Gerakan 30 September adalah akibat adanya konflik internal di dalam tubuh TNI. Yaitu perpecahan antara para Jenderal kanan yang borjuis dan para perwira revolusioner seperti Brigadir Jenderal Soepardjo, Kolonel Latief, dan Letkol Untung. Sementara versi yang lain menyebutkan bahwa Soeharto-lah dalang dari peristiwa itu.

Bagi Orde Baru, film Pengkhianatan G 30 S PKI adalah sebuah propaganda sekaligus buku putih versi pemerintah yang berkuasa. Dalam film ini PKI jelas-jelas pihak yang dituding pemerintah berada di balik upaya kudeta gagal ini. Oleh karena itu tak ayal lagi film ini adalah tayangan wajib yang harus dikonsumsi oleh masyarakat terutama generasi muda, meski di dalam film ini juga terkandung unsur-unsur sadisme yang sebenarnya kurang pantas ditonton oleh anak-anak, sekaligus pemerintah mengingatkan bahaya komunisme di negeri ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar