Halaman

Jumat, 30 Juli 2010

walau mirip.....

Dalam pesawat malam itu saya sempat beberapa kali terbangun dari tidur. Saya mencoba melihat keluar dan apa yang saya lihat hanya warna hitam yang tak berujung. Rasanya sudah lama sekali saya berada di dalam pesawat ini dan kaki saya sudah terasa kesemutan karena sekian lama saya hanya duduk saja dan jari-jari di kaki saya terasa membengkak sehingga sepatu saya terasa kekecilan. Rasa ingin buang air kecil masih terus saya rasakan sehingga perut saya pun terasa sangat kembung. Sepasang suami istri yang duduk di sebelah saya pun masih tampak tertidur pulas beserta mimpi-mimpinya. Karena tidak tahu harus berbuat apa, akhirnya mencoba tidur kembali adalah jalan yang saya pilih..

Setelah sekian lama terbang, akhirnya lampu pesawat pun mulai dinyalakan, itu pertanda bahwa pesawat sudah mulai mendekati bandara. Saat saya melihat tv di pesawat, pesawat sedang berada di atas Ke Wonosobo, jadi kira-kira 45 menit lagi (karena beberapa kali Delay) kami akan sampai ke Solo. Dua penumpang di sebelah saya tidak ada di tempatnya seketika itu juga saya pun tersenyum dan berniat menuju ke toilet, akan tetapi perasaan lega yang tadinya saya bayangkan harus kembali saya pendam dulu karena ternyata banyak sekali penumpang yang sedang mengantri untuk menggunakan toilet. Jidat saya kembali mengerut dan saya pun kembali terduduk lemas, setelah antrian mulai berkurang saya pun memberanikan diri untuk permisi kepada penumpang di sebelah saya karena memang saya sudah tidak mampu menahan lagi hasrat untuk buang air kecil. Dan setelah sekian lamanya saya menahan, akhirnya saya berhasil melepaskannya dengan sangat sukses, waaah lega sekali rasanya..

Setelah selesai makan malam, pesawat mulai terbang merendah karena memang kami sudah mulai dekat dengan Solo. Di tv pesawat terlihat waktu penerbangan sekitar 30 menit lagi. Hati saya mulai berdebar-debar karena saat pesawat mendarat di Solo artinya petualangan saya pun dimulai. Saya mencoba menyiapkan segala sesuatu yang sekiranya saya butuhkan di Bandara Adi Sumarmo, Solo nanti. Saya pun tidak lupa untuk mengisi kartu kedatanga.Ketika melihat keluar, suasana masih terlihat remang-remang, kabut bergelantungan di mana-mana dan kaca pesawat terlihat berembun, itu artinya udara di luar memang dingin sekali. Perlahan-lahan pesawat mulai terbang sangat rendah, dan akhirnya menyentuh landasan dengan mulusnya. Setelah pesawat berhenti dengan sempurna, satu demi satu penumpang pun mulai beratur untuk menuruni pesawat..

Pagi ini Bandara AS, Solo terlihat terlihat tidakbegitu ramai, karena memang sedikit sekali pesawat yang memasuki bandara ini di waktu pagi. Jam di bandara menunjukkan pukul 00.32 pagi,saya pun bergegas menuju pintu kedatangan untuk mengurus semuanya agar saya bisa langsung menuju ke gate akhirnya sampai juga saya di hadapan petugas bandara, saya sempat terkejut karena petugas bandara ini tampak familiar di ingatan saya, ya wajahnya mirip dengan pemain sepakbola Inggris yaitu Tony Adams..

Saya pun menyerahkan tiket, sesaat kemudian setelah memeriksa tiket dan barang bawaan saya,petugas itu berbicara “ok silahkan Anda menunggu di sebelah, sebentar lagi akan ada petugas yang menangani Anda” katanya sambil memanggil antrian di belakang saya untuk menyerahkan tiketnya. Seketika rasa khawatir muncul dalam hati saya, apa yg salah..? tiba-tiba seorang petugas lain menghampiri saya, petugas ini berbadan tinggi besar menggunakan pakaian polisi “Kamu,tolong ikut saya” katanya sambil mengambil semua dokumen saya beserta barang bawaan saya.

Rasa khawatir yang tadi saya rasakan sekarang berubah menjadi rasa takut. Petugas tadi membawa saya ke sebuah kantor yang keliatannya seperti kantor polisi bandara, kemudian petugas tadi berkata “Silahkan tunggu di sini” sambil menunjuk ke barisan kursi yang tersedia di sana dan dia pun pergi masuk ke sebuah ruangan. Di deretan kursi tersebut duduk beberapa orang yang keliatannya juga tersangkut masalah, malah salah satunya ada yang bertato dan terlihat menggunakan borgol di kedua tangannya. Sejuta pertanyaan berkecamuk dalam benak saya, apa salah saya..?, apakah ada yang tidak beres dengan dokumen saya..? Setelah lumayan lama duduk termenung akhirnya petugas berbadan tinggi besar tadi muncul dari balik pintu dan berkata “Kamu bisa ikut saya..” saya pun mengikuti petugas tadi memasuki sebuah ruangan yang tampaknya seperti ruang introgasi, “Silahkan tunggu di sini..” kata dia sambil meninggalkan saya. Dan degup jantung saya pun semakin kencang..

Sesaat kemudian seorang petugas lain datang, orang ini terlihat lebih ramah dan keliatannya pangkatnya lebih tinggi dari 2 petugas yang sebelumnya, lucunya muka petugas ini mirip dengan Steve Mcmanaman pemain Tim Nasional Inggris. Dalam kegusaran, saya sempat berpikir mengapa saya berurusan dengan para pemain Inggris sedangkan sekarang saya sedang berada di Indonesia, semoga setelah ini saya bertemu dengan petugas yg mirip dengan Paul Gascoigne, canda saya dalam hati he he he.. (ini Inggris apa Solo sih ??)LOL ...!!!!!!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar